Hewan Paling Mematikan Di Dunia

Setiap mahkluk hidup dari yang terkecil apalagi yang terbesar biasanya diberikan senjata untuk melindungi diri dari bahaya disekitarnya.

Namun senjata dari setiap makhluk hidup khususnya binatang tidak selamanya memberikan efek samping pada mahluk lainnya seperti manusia bahkan bisa dikatakan tidak ada efek sama sekali, tetapi ada beberapa diantara binatang-binatang tersebut diberikan senjata yang mematikan bahkan untuk manusia.

Berbeda dengan Hewan Paling Beracun Di Dunia, kita mungkin tidak menyadari bahwa hewan-hewan ini adalah hewan yang paling mematikan di dunia mungkin dikarenakan bentuknya yang cantik, menarik, atau bahkan dari segi ukurannya yang mungkin tidak kita sangka-sangka ternyata sangat mematikan.

Mereka dikatakan yang paling mematikan tidak hanya karena memiliki racun yang mematikan tapi juga sering menyerang manusia secara diam-diam atau karena merasa terancam bahkan hanya sekedar untuk mencari makanan. Dan berikut adalah daftar hewan paling mematikan di dunia.

• Poison Dart Frog (Katak Panah Beracun)

Hewan sepanjang 5 cm ini sangat beracun. Racun di dalam tubuhnya cukup untuk membunuh 10 manusia dewasa. Hanya 2 mikrogram racun dari tubuh katak ini, mampu membunuh mamalia besar bahkan manusia. Fakta ini sungguh luar biasa karena 2 mikrogram tersebut jumlahnya hanya setara dengan setetes cairan di ujung jarum.

Nama Poison Dart Frog (Katak Panah Beracun) didapat dari sebagai suku Indian kuno yang menggunakan racun katak untuk memoles ujung panah mereka, sehingga jika hanya tergores panah saja maka dapat mengakibatkan korban mati.

Katak ini menyimpan racun di kulit mereka dan akan membunuh manusia atau hewan yang menyentuh atau memakannya.

• African Buffalo (Kerbau Afrika)

Sepintas hewan ini terlihat tidak berbahaya, tetapi hewan yang dapat mencapai berat hingga 1,5 ton ini bisa menyerang siapa pun dengan tanduknya yang setajam pisau jika mereka merasa terancam. Hewan ini memiliki tinggi rata-rata antara 1,7 M himgga 2,8 Meter. Jangankan manusia, singa sekalipun berusaha mencoba untuk tidak mengganggu istirahat mereka terutama jika di dekat kerumunannya.

Tanduk Kerbau Afrika sangat aneh, tanduk kerbau dewasa berbentuk perisai tulang yang sering disebut 'bos'. Tanduk ini sangat kuat bahkan tidak dapat ditembus oleh peluru senapan.

• Polar Bear (Beruang Kutub)

Polar bear atau beruang kutub adalah mamalia karnivora yang paling agresif dari spesies beruang lainnya. Beruang kutub jantan beratnya antara 400 hingga 600 kg dan kadang-kadang bisa mencapai lebih dari 800 kg dengan tinggi lebih dari 2,5 meter, sedangkan beruang kutub betina hanya setengah dari berat beruang jantan dengan berat antara 200 hingga 300 kg dan tinggi sekitar 2 meter. Beruang kutub memiliki penciuman bau yang sangat tajam, mereka bisa mencium bau bangkai ikan paus dari jarak 20 mil.

Beruang kutub merupakan perenang yang handal. Mereka dapat berenang sejauh 60 mil tanpa berhenti. Kelenjar minyak yang ada di kulit mereka dapat meminyaki bulu mereka sehingga tahan air dan membuatnya tetap kering selama berenang.

• African Elephant (Gajah Afrika)

Gajah Afrika adalah hewan darat terbesar di planet ini. Mereka memiliki ukuran tubuh sedikit lebih besar dari sepupu mereka di Asia dan dapat diidentifikasi dengan telinga mereka lebih besar dengan postur yang terlihat terlalu besar. Gajah Afrika adalah spesies mamalia (binatang menyusui), status herbivora (pemakan tumbuhan), rentang hidup rata-rata di alam bebas hingga 70 tahun. Tinggi bahu mencapai 2,5 hingga 4 m dengan berat berkisar antara 2.268 hingga 6.350 kg.

Gajah Afrika tidak sama seperti kerabat mereka di Asia, mereka tidak mudah untuk dijinakkan. Dalam keadaan normal, hewan-hewan besar ini cukup ramah dengan manusia. Mereka bisa menjadi teman yang baik ketika mereka merasa aman berada di sekitar manusia. Tetapi ketika mereka marah, mereka bisa membunuh 500 orang dengan hentakan kaki mereka.

• Salt Water Crocodile (Buaya Air Asin)

Buaya ini merupakan reptil terbesar di dunia, jauh lebih besar dari buaya Sungai Nil dan Alligator Amerika . Buaya ini pada umumnya tinggal di muara sungai dan dapat ditemukan di Asia Tenggara (perairan Indonesia) dan Australia. Moncong spesies ini cukup lebar dan tidak memiliki sisik pada leher, panjang tubuh termasuk ekor bisa mencapai 12 meter seperti yang telah ditemukan di Sangatta, Kalimantan Timur.

Buaya muara ini bisa melompat keluar dari air untuk menyerang mangsanya. Bahkan ketika kedalaman air melebihi panjang tubuh, buaya muara ini bisa melompat dan menerkam secara vertikal mencapai ketinggian yang sama dengan panjang tubuh. Hewan ini tidak akan pernah menjadi teman yang baik bagi manusia.

• African Lion (Singa Afrika)

Afrika singa merupakan kucing predator besar yang sangat menakutkan karena mereka memiliki kehidupan sosialisasi atau hidup dalam kelompok yang dapat mendominasi semua predator yang tersebar di dataran Afrika.

Singa Afrika jantan dan betina harus bersatu dan menjadi bagian dari sebuah kelompok yang disebut Kebanggaan (harga diri) untuk bertahan hidup, karena mangsa hanya bisa diperoleh dari berburu dalam kebersamaan. Hewan ini bisa menjadi ancaman nyata bagi kehidupan manusia. Ketika mereka lapar, mereka dapat memangsa setiap makhluk hidup di sekitar mereka, termasuk manusia. Rata-rata, mereka membunuh 70 orang di Afrika setiap tahun.

• Great White Shark (Hiu Putih)

Hiu putih dikenal karena ukurannya, panjangnya bisa mancapai 6 meter atau lebih dengan berat sekitar 2.268 kg hingga 5.000 kg. Itulah sebabnya hiu ini sering disebut Great White Shark (Hiu Putih Besar) dan merupakan ikan predator terbesar. Jenis hiu mencapai dewasa pada usia 15 tahun, dan dapat hidup selama sekitar 30 tahun. Hewan ini bergerak sangat cepat di bawah air. Namun secara umum makhluk ini tidak menyerang manusia.

• Box Jellyfish (Ubur-ubur Kotak)

Box Jellyfish atau Ubur-ubur Kotak adalah binatang yang paling beracun di dunia karena racun mereka merupakan racun yang paling mematikan di dunia. Racun mereka dapat menyerang jantung, sistem saraf, dan sel-sel kulit dan sangat menyakitkan (over poweringly). Korban akan merasa shock, tenggelam atau meninggal karena gagal jantung bahkan sebelum mencapai pantai.

Korban hampir bisa dipastikan tidak mempunyai kesempatan untuk bertahan hidup jika sengatan berbisa mereka tidak diobati sesegera mungkin. Sebagai pertolongan pertama pada sengatan mereka, harus diberikan cuka pada bekas sengatan selama minimal 30 detik. Cuka memiliki asam asetat, yang dapat menonaktifkan racun nematocysts Ubur-ubur Kotak yang belum mencapai aliran darah walaupun tidak akan dapat mengurangi rasa sakit.

• Asian Cobra (Korba Asia)

Ular ini dapat menegakkan dan meratakan leher ketika terganggu oleh musuh. Tempat habitat kobra biasanya daerah tropis dan gurun di Asia dan Afrika. Beberapa jenis kobra bisa mencapai panjang 1,2 sampai 2,5 meter. King Cobra bahkan dapat tumbuh hingga 5,6 meter dan merupakan ular berbisa terbesar di dunia.

Bisa atau racun kobra merupakan salah satu yang terkuat dari jenisnya, dan mampu membunuh manusia. Cobra menggigit dan melumpuhkan mangsa mereka dengan menyuntikkan racun saraf untuk menangkap hewan mangsanya (biasanya tikus atau burung kecil) melalui taringnya. Kemudian dapat melumpuhkan saraf dan otot-otot korban (mangsa) yang hanya dalam beberapa menit. Selain itu, ular kobra dapat melumpuhkan korbannya dengan semprotan bisa ke mata, namun tidak semua kobra dapat melakukan hal demikian.

• Mosquitoes (Nyamuk)

Hewan ini memiliki berat hanya sekitar 2 hingga 2,5 mg namun mampu terbang antara 1,5 sampai 2,5 km per jam. Mereka menjadi binatang paling mematikan di dunia karena mereka telah menewaskan sekitar 2 juta orang setiap tahun. Mereka menggigit dan menyebarkan penyakit dan sejauh ini mereka telah menewaskan sekitar 25 miliar orang dan bahkan ada yang mengatakan 70 miliar. Itu adalah catatan membunuh yang fantastis.

Sebagian nyamuk mampu menyebarkan penyakit seperti malaria protozoa, kaki gajah, penyakit filaria, dan penyakit bawaan seperti virus demam kuning, demam berdarah, ensefalitis, dan virus West Nile. Virus West Nile menyebar secara tidak sengaja ke Amerika Serikat pada tahun 1999 dan pada tahun 2003 telah menyebar ke seluruh negara bagian di Amerika Serikat.

Nyamuk selalu dapat menemukan target justru karena mereka melihat bau, gerakan dan panas tubuh. Ketika nyamuk mendarat di tubuh ia meletakkan mulutnya seperti jerami yang disebut probiosis. Lalu ada pisau yang merobek kulit untuk menemukan pembuluh darah, setelah itu baru darah di isap. Mereka juga melepaskan air liur nyamuk yang mengandung antikoagulan untuk mencegah bekuan darah yang nereka hirup. Air liur yang tertinggal di kulit kita akan merangsang tubuh seperti benda asing yang mengganggu. Gigitan tersebut merupakan proses yang dikenal sebagai alergi dengan tanda-tanda ada benjolan-benjolan dan gatal.